BAB I Pendahuluan
Latar Belakang Makalah Tumbuhan Biji
Latar belakang dari makalah tumbuhan biji adalah sebagai berikut. Biji adalah struktur resisten yang multiselular dan jauh lebih kompleks. Biji (semen) terdiri dari embrio sporofit yang terbungkus bersama dengan cadangan makanan di dalam lapisan pelindung. Semua tumbuhan berbiji adalah heterospora, yang berarti memiliki dua jenis sporangia yang berbeda, yang menghasilkan dua jenis spora: megasporangia yang menghasilkan megaspora, yang akan menjadi gametofit betina (mengandung sel telur); dan mikrosporangia yang menghasilkan mikrospora, yang akan menjadi gametofit jantan (mengandung sel sperma). Akan tetapi perlu diingat bahwa beberapa tumbuhan vaskuler tak berbiji, yang mencakup pakis air, juga adalah heterospora. Gametofit tumbuhan tersebut juga berkembang di adalam pembungkus spora sebagaimana halnya pada tumbuhan berbiji. Yang membedakan tumbuhan berbiji adalah bahwa sporanya, dan dengan demikian juga gametofitnya, disimpan dalam sporofit induk.
Setelah terjadinya penyerbukan dan yang diikuti pembuahan, bakal buah tumbuh menjadi buah, dan bakal biji tumbuh menjadi biji. Pada tumbuhan biji (Spermatophyta), biji merupakan alat perkembangbiakan yang utama, karena biji mengandung lembaga atau calon tumbuhan baru. Biji duduk pada suatu tangkai yang keluar dari papan biji atau tembuni (placenta). Tangkai pendukung dari biji tersebut disebut tali pusar (funiculus). Bagian biji tempat pelekatan tali pusar dinamakan pusar biji (hilus). Jika biji sudah masak maka tali pusarnya akan terputus, sehingga biji terlepas dari tembuninya. Bekas tali pusar umumnya akan nampak jelas pada biji. Pada biji ada kalanya tali pusar ikut tumbuh berubah sifatnya menjadi salut atau selaput biji (arillus). Bagian ini ada yang meupkan selubung biji yang sempurna ada yang hnya menyelubungi sebagian biji saja (Tjitrosoepomo, 2012).
Struktur perkembangan biji berbeda dengan organ-organ lain pada tumbuhan. Kerena itu, perlu adanya suatu kajian yang khusus membahas tentang struktur perkembangan pada biji.
Tujuan Makalah Tumbuhan Biji
Tujuan dibuatnya makalah tumbuhan biji ini adalah sebagai berikut :
- Mahasiswa mendapatkan referensi mengenai pembuatan makalah tumbuhan biji
- Mengetahui struktur perkembangan pada biji
- Dapat membedakan struktur khusus yang terdapat pada biji dibandingkan dengan organ tanaman ang lain
- Melengkapi tugas pada mata perkuliahan Struktur Pertumbuhan
BAB II Pembahasan Makalah Tumbuhan Biji
Berikut pembahasan makalah tumbuhan biji. Biji adalah struktur resisten yang multiselular dan jauh lebih kompleks. Biji (semen) terdiri dari embrio sporofit yang terbungkus bersama dengan cadangan makanan di dalam lapisan pelindung. Semua tumbuhan berbiji adalah heterospora, yang berarti memiliki dua jenis sporangia yang berbeda, yang menghasilkan dua jenis spora: megasporangia yang menghasilkan megaspora, yang akan menjadi gametofit betina (mengandung sel telur); dan mikrosporangia yang menghasilkan mikrospora, yang akan menjadi gametofit jantan (mengandung sel sperma). Akan tetapi perlu diingat bahwa beberapa tumbuhan vaskuler tak berbiji, yang mencakup pakis air, juga adalah heterospora. Gametofit tumbuhan tersebut juga berkembang di adalam pembungkus spora sebagaimana halnya pada tumbuhan berbiji. Yang membedakan tumbuhan berbiji adalah bahwa sporanya, dan dengan demikian juga gametofitnya, disimpan dalam sporofit induk.
Setelah terjadinya penyerbukan dan yang diikuti pembuahan, bakal buah tumbuh menjadi buah, dan bakal biji tumbuh menjadi biji. Pada tumbuhan biji (Spermatophyta), biji merupakan alat perkembangbiakan yang utama, karena biji mengandung lembaga atau calon tumbuhan baru. Biji duduk pada suatu tangkai yang keluar dari papan biji atau tembuni (placenta). Tangkai pendukung dari biji tersebut disebut tali pusar (funiculus). Bagian biji tempat pelekatan tali pusar dinamakan pusar biji (hilus). Jika biji sudah masak maka tali pusarnya akan terputus, sehingga biji terlepas dari tembuninya. Bekas tali pusar umumnya akan nampak jelas pada biji. Pada biji ada kalanya tali pusar ikut tumbuh berubah sifatnya menjadi salut atau selaput biji (arillus). Bagian ini ada yang meupkan selubung biji yang sempurna ada yang hnya menyelubungi sebagian biji saja (Tjitrosoepomo, 2012). Berikut akan dijelaskan lebih lengkap mengenaik pembasan makalah tumbuhan biji lebih lengkap.
Bagian-Bagian Tumbuhan Biji
Semula biji itu duduk pada suatu tangkai yang keluar dari papan biji atau tembuni (placenta). Tangkai pendukung biji itu disebut tali pusar (kunikulus). Bagian biji tempat pelekatan tali pusar dinamakan pusar biji. Jika biji sudah masah, biasanya tali pusar putus, sehingga biji terlepas dari tembuninya. Bekas tali pusar umumnya nampak jelas pada biji.pada biji adakalanya tali pusar itu ikut tumbuh, berubah sifatnya menjadi salut atau selaput biji (arillus). Bagian ini ada yang merupakan selubung biji yang sempurna, ada yang hanya menyelubungi sebagian biji saja. Macam-macam salut biji antara lain :
- berdaging atau berair yang sering kali dapat dimakan, misal pada biji durian (Durio zibethinus Murr.) , biji rambutan (Nephelium Lappacium L.) .
- menyerupai kulit dan hanya menutupi sebagian biji, misalnya pada biji pala. Salut biji dinamakan macis, yang seperti bijinya sendiri digunakan sebagai bumbu masak dan berbagai macam keperluan lain hingga sebagai bahan
Pada biji umumnya dapat kita bedakan bagian-bagian berikut:
- Kulit biji (spermodermis)
- Tali pusar (funiculus)
- inti biji atau isi biji (nucleus seminis)
Pada dasarnya biji mempunyai susunan yang tidak berbeda dengab bakal biji, tetapi dipergunakan nama-nama yang berlainan untuk bagian-bagian yang sama asalnya, misalnya integument pada bakal biji, kalau sudah menjadi biji merupakan kulit biji (spermodermis).
KULIT BIJI (Spermodermis)
Kulit biji berasal dari selaput bakal biji (integumentum), oleh sebab itu biasanya kulit biji dari tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) terdiri atas dua lapisan, yaitu:
- Lapisan kulit luar (testa). Lapisan ini mempunyai sifat yang bermacam-macam, ada yang tipis, ada yang kaku seperti kulit, ada yang keras seperti kayu atau batu. Bagian ini merupakan pelindung utama bagi bagian biji yang ada di dalam. Lapisan luar ini juga dapat memperlihatkan warna dan gambaran yang berbeda-beda: merah, biru, perak, kehijau- hijauan, ada yang licin rata, ada pula yang mempunyai permukaan
- Lapisan kulit dalam (tegmen), biasanya tipis seperti selaput, sering kali dinamakan juga kulit
Walaupun telah dikemukakan tadi, bahwa kulit biji berasal dari integumentum, maka belum berarti bahwa kulit luar biji berasal dari integumentum luar dan kulit dalam berasal dari integumentum yang dalam, karena pada pembentukan kulit biji dapat pula ikut serta bagian bakal biji yang lebih dalam daripada integumentunnya, yaitu bagian nuselus yang terluar.
Pada tumbuhan biji telanjang (Gymnospermae), biji mempunyai tiga lapisan yang pada umumnya hanya mempunyai satu integumentum saja. Ketiga lapisan tersebut antara lain:
- Kulit luar (sarcotesta); biasanya tebal berdaging, pada saat masih muda berwarna hijau, kemudian berubah menjadi kuning dan akhirnya merah,
- Kulit tengah (sclerotesta), suatu lapisan yang kuat dan keras, berkayu, menyerupai kulit dalam (endocarpium) pada buah batu,
- Kulit dalam (endotesta), biasanya tipis seperti selaput , seringkali melekat erat pada inti biji.
Akan tetapi keadaan kulit luar biji pada berbagai jenis tumbuhan berbeda-beda, bagian-bagian lain yang sering ditemukan pada lapisan kulit luar biji antara lain:
- Sayap (ala), berbagai jenis tumbuhan mempunya alat tambahan yang berupa sayap pada kulit luar biji, dan dengan demikian biji tumbuhan tersebut mudah dipencarkan oleh angin. Biji yang bersayap dapat didapai pada Spatodea campanulata P.B dan Moringa oleifera Lamk.
- Bulu (coma), yaitu penonjolan sel-sel kulit luar biji yang berupa rambut-rambut yang halus. Bulu-bulu ini mempunyai fungsi seperti sayap, yaitu memudahkan beterbangannya biji oleh tiupan angin. Biji yang berambut dapat dijumpai pada Gossypium dan Calotropis gigantea Dryand.
- Salut biji (arillus), yang biasanya berasal dari pertumbuhan tali pusar, misalnya pada biji Durio zibethinus Murr.
- Salut biji semu (arillodium), seperti salut biji, tetapi tidak berasal dari tali pusar, melainkan tumbauh dari bagian sekitar liang bakal biji (micropyle). Macis pada biji pala sebenarnya adalah suatu salut biji semu.
- Pusar biji (hilus), yaitu bagian kulit luar biji yang merupakan bekas perlekatan dengan tali pusar, biasanya kelihatan kasar dan mempunyai warna yang berlainan dengan bagian lain kulit biji. Pusar biji jelas terlihat pada biji tumbuhan berbuah polong, misalnya: Vigna sinensis Endl. Dan Phaseolus vulgaris L.
- Liang biji (micropyle) ialah liang kecil bekas jalan masuknya buluh serbuk sari ke dalam bakal biji pada peristiwa pembuahan. Tepi liang ini sering kali tumbuh menjadi badan berwarna keputih-putihan, lunak, yang disebut karunkula (caruncula), seperti jelas terlihat misalnya pada biji Ricinus communis L.
- Berkas-berkas pembuluh pengngkutan(chalaza), yaitu tempat pertemuan integumen dengan nuselus, masih kelihatan pada biji Vitis vinifera L.
- Tulang biji (raphe), yaitu terusan tali pusar pada biji, biasanya hanya kelihatan pada biji yang berasal dari bakal biji yang mengangguk (anatropus) dan pada biji biasanya tak begitu jelas lagi, masih kelihatan misalnya pada biji Ricinus communis L.
TALI PUSAR (Funiculus)
Tali pusar merupakan bagian yang menghubungkan biji dengan tembuni, jadi merupakan tangkainya biji. Jika biji masak, biasanya biji terlepas dari tali pusarnya (tangkai biji), dan pada biji hanya tampak bekasnya yang dikenal sebagai pusar biji.
INTI BIJI (Nucleus seminis)
Semua yang terdapat di dalam biji termasuk dalam inti biji, oleh karena itu, inti biji juga sering disebut dengan isi biji. Inti biji terdiri atas:
- Lembaga (embryo), yang merupakan calon individu baru,
- Putih lembaga (albumen), jaringan berisi cadangan makanan untuk masa permulaan kehidupan tumbuhan baru (kecambah), sebelum dapat mencari makanan sendiri.
LEMBAGA (Embryo)
Lembaga adalah calon tumbuhan baru yang nantinya akan tumbuh menajdi tumbuhan baru setelah biji memperoleh syarat-syarat yang diperlukan, antara lain :
- Akar lembaga atau calon akar (radicula), yang biasanya kemudian tumbuh terus menjadi akar tunggang. Akar lemabaga ini ujungnya menghadap ke arah liang biji dan pada perkecambahan biji, akar itu akan menembus kulit biji dan keluar melalui liang tadi.
- Daun lembaga (cotyledo), merypak daun yang pertama kali tumbuh. Fungsi daun lembaga bisa memiliki fungsi yang berbeda-beda, antara lain: Sebagai tempat penimbunan makanan, tempat melakukan, alat penghisab makanan untuk lembaga dari putih lembaga.
- Batang lembaga (cauliculus) yang sering dapat dibedakan dalam dua bagian, yaitu :
- Ruas batang di atas daun lembaga (internodium epicotylum),
- Ruas batang di bawah daun lembaga (internodium hypocotylum).
PUTIH LEMBAGA (Albumen)
Putih lembaga adalah bagian biji yang terdiri atas suatu jaringan yang menjadi tempat cadangan makanan lembaga, tidak setiap biji mempunyai putih lembaga. Melihat asalnya jaringan yang menjadi tempat penimbunan zat makanan cadangan tadi kita dapat membedakan putih lembaga dalam :
- Putih lembaga dalam (endospermium), jika jaringan penimbun makanan itu terdiir atas sel- sel yang berasal dari initi kandung lembaga sekunder yang kemudian setelah di buahi oleh salah satu inti sperma lalu membelah-belah menjadi jaringan penimbun makanan
- Putih lembaga luar (perispermium), jika bagian ini berasal dari bagian biji di luar kandung lembaga entah dari nuselus atau dari selaput bakal
KECAMBAH (Plantula)
Tumbuhan yang masih kecil belum lama muncul dari biji dan msih hidup dari persediaan makanan yang terdapat di dalam biji dinamakan kecambah (plantula). Perkecambahan biji dapat dibedakan dalam dua macam:
- Perkecambahan di atas tanah (epigaeis), yaitu jika perkecambahan karena pembentagan ruas batang di bawah daun lembaganya lalu terangkat ke atas, muncul di atas tanah. Misalnya pada kacang hijau (Phaseolus radiatus )
- Perkecambahan di bawah tanah (hypogaeis), bila daun lembaga tetap tinggal di dalam kulit biji, dan tetap di dalam tanah seperti terdapat pada biji kacan kapri (Pisum sativum )
Telah di kemukakan, bahwa biji hanya akan berkecamabah jika syarat-syarat yang diperlukan yaitu: air, udara, cahaya dan panas. Jika syarat-syarat itu tidak terpenuhi biji baru yang ada didalam berada dalam ke adaan tidur (latent). Dalam keadaan ini lembaga tetap hidup bahkan sampai bertahun-tahun tanpa kehilnagan daya tumbuhnya. Pada umumnya daya tumbuh biji akan berkurang seiring berjalanya waktu, tetapi ada pula biji yang memerlukan waktu istirahat dulu, kemudian tumbuh lagi. Sebelum dicukupi waktu untuk beristirahat yang diperlukan biji tidak mau tumbuh walaupun terdapat syarat-syarat yang sudah terpenuhi. Dalam dunia pertanian itu disebut sebagai dormansi (dormancy).
Evolusi biji dikaitkan dengan megasporangium. Pada tumbuhan berbiji, megasporangium bukanlah suatu ruangan, akan tetapi sebaliknya merupakan struktur berdaging padat yang disebut nusellus. Perbedaan lain dengan tumbuhan tak berbiji adalah bahwa lapisan tambahan jaringan sporofit, yang disebut integumen menbungkus megasporangium tumbuhan berbiji. Dengan demikian, megaspora yang terbentuk dalam megasporangium terlindungi dengan sangat baik. Keseluruhan struktur tersebut – integumen, megasporangium (nusellus) dam megaspora – disebut ovul atau bakal biji.
Di dalam bakal biji itu, gametofit betina berkembang di dalam dinding megaspora dan diberi makan oleh nusellus. Gametofit betina mengandung sebuah sel telur, dan jika sel telur itu dibuahi oleh sebuah sel sperma, zigot akan berkembang menjadi embrio sporofit. Keseluruhan bakal biji itu berkembang menjadi sebuah biji.
Lapisan pelindung (salut) biji berasal dari integumen bakal biji. Begitu dibebaskan dari tumbuahn induk, biji yang resisten tersebut dapat tetap dorman selama beberapa hari, bulan atau bahkan tahunan. Pada kondisi yang memungkinkan, biji tersebut kemudian dapat berkecambah, embrio sporofitnya muncul dari lapisan biji sebagai benih atau kecambah. Beberapa biji jatuh delkat dengan induknya; yang lain terbawa jauh oleh angin atau hewan. Dengan demikian bijilah, bukan spora yang merupakan tahapan resisten dan dapat disebarluaskan dalam siklus hidup tumbuhan berbiji.
Jika ada yang request buku atau bahan belajar untuk mata kulah lain seperti makalah tumbuhan biji ini atau laporan praktikum silahkan tulis di kolom komentar. Dan kami akan berusaha untuk melengkapi koleksi perpustakaan digital kami.